Wednesday 18 August 2010

Merdeka! Merdeka! Merdeka!!







Indonesia baru saja merayakan Hari Kemerdekaannya yang ke-65. So, kalau dihitung-hitung dari merdekanya sejak tahun 1945, umur Republik Indonesia sudah lebih dari setengah Abad.

Bila itu adalah umur seorang manusia, ia pastilah sudah dianggap dewasa dan matang. Apakah itu berlaku juga bagi sebuah negara?. Indonesia sendiri sudah mengalami berbagai macam kejadian, cobaan atau apapun sebutannya, guna meningkatkan rasa nasionalisme rakyatnya, semakin mempererat rasa kesatuan dan persatuan, menumbuhkan perasaan cinta akan tanah air, maupun semakin mendewasakan negeri ini sebagai negara yang berdemokrasi tinggi dan berpihak kepada rakyatnya.

Tidak sedikit dari rasa nasionalisme rakyatnya selalu diuji, baik dari dalam maupun dari luar negeri ini. Selalu saja ada pihak-pihak yang ingin memporak porandakan kedaulatan Republik ini ( Coba deh baca kalimat-kalimat gw, sok tau bgt kan?! Hehehe)

Well, ini juga segelintir hal yang gw ketahui, bahwa masih banyak hal-hal di negeri ini yang masih perlu dibenahi. Kalau mau bicara sok idealis, kita bisa bicara mengenai aspek politik, keamanan, kesejahteraan, keadilan dan masih banyak lainnya.

Aspek Politik adalah salah satu yang krusial, makanya saya ga mau terlalu banyak mengomentari, dikarenakan saya tidak memiliki ilmu dan pengetahuan lebih dalam hal itu. Salah satu hal yang sepatutnya menjadi 'cambukan' bagi para elit politik adalah ketika salah seorang Artis Senior, Pang Harjatmo, memanjat atap kubah gedung DPR/MPR dan menuliskan harapannnya akan wakil rakyat yang jujur dan adil. Ditekankan lagi, hal tersebut bukanlah hanya sensasi yang ingin dia buat, tapi untuk membuka mata para wakil rakyat itu. Sempat ada ucapan yang saya tangkap, bahwa hal yang dilakukan oleh Om Pong belum seberapa 'parah' bila dibandingkan dengan apa yang bisa dilakukan oleh Aksi massa mahasiswa (seperti pada saat mereka menumbangkan pemerintahan Pak Harto tahun 1998 dulu).

Aspek Keamanan; dengan maraknya kejahatan-kejahatan terhadap anak-anak di tahun 2010 ini, tidak hanya penculikan, pencabulan namun hingga pembunuhan dan mutilasi. Tidak mudah bagi saya menuliskan kalimat-kalimat diatas, karena menuliskannya sendiri memberikan pengaruh psikologis negatif yang kuat.
Kerusuhan-kerusuhan antar ormas, maupun oleh lembaga-lembaga yang mengatasnamakan agama, sukses mencoreng rasa persatuan dan kesatuan negeri, hanya menambah luka yang belum sembuh oleh kejadian-kejadian serupa sebelumnya.

Aspek Kesejahteraan; tidak bisa dipungkiri, jumlah penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan, semakin tahun makin meningkat. Tidak ada satupun yang dapat dibanggakan mengenai hal ini. Hal ini berkaitan dengan Aspek Sosial, salah satunya pendidikan. Pemerintah berkoar-koar mencanangkan pendidikan gratis untuk rakyat tidak mampu. Namun, masih terdapat laporan di beberapa wilayah-wilayah yang mengatakan bahwa rakyat masih dikenakan kewajiban pembayaran biaya sekolah. Apakah sebaiknya dikaji lebih jaih, dimana letak kesalahannya?
Apakah kategori 'rakyat tidak mampu' perlu dipertegas? atau program pemerintah kurang disosialisasikan sehingga ada hal-hal penting yang seharusnya menjadi perhatian setiap keluarga?

Sudah merdeka kah kita seutuhnya? Bila untuk merdeka dengan seutuhnya, masih banyak hal-hal lain yang perlu dikaji dalam.
Merdeka dari penjajahan asing? Belum tentu, karena masih dapat kita lihat keberpihakan tertentu kepada pekerja asing dibanding pekerja negeri sendiri. (Meskipun ada alasan tertentu dibaliknya)

Merdeka dari penjajahan dari dalam negeri? Inilah yang harus terus kita perjuangkan. Karena adalah hakikat tiap-tiap manusia untuk merdeka dengan seutuhnya. Adalah hak kita untuk memerdekakan diri dari segala bentuk penindasan.

Mari Berjuang bersama! Mari kita Merdeka!

No comments: