Friday 2 October 2009

Diary of The New Elected Wedding Planner : What The...???!!!

Datangnya tiba-tiba, seperti sesuatu yang tidak bisa dielakkan. Membuat semua orang terperanjat dan terkejut sehingga mengeluarkan suara-suara yang membahana (HALAH!!! Ini apaan sih?) Hehehe.

Sebenarnya yang mau gw ceritain adalah rencana pernikahan Abang gw. Nothing really special, except the fact bahwa ini adalah mantunya Bokap gw yang pertama kali, dan bahwa kami sooooo excited abt it. Well, hari demi hari dilewati dan segala macam persiapan dilakukan. Mulai dari hunting gedung, cari seragam, cari katering, cari gedung lagi, hahahaha, pokoknya segala macem deh!. Yang pasti sih kami langsung terima jadinya, karena kan dari mereka ud dikerjain dengan seksama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (loe pikir naskah Proklamasi??!!).

No! Seriously, mereka ud ngerjain segala persiapannya. Please take a note: Abang gw dan calonnya tidak pake jasa Wedding Organizer dan tidak membentuk panitia keluarga, so what to do?! what to do?!. Times passed by dan Hari H kian mendekat.

Kami akhirnya mendapatkan info mengenai gedung akad n resepsinya, seragam yang akan dikenakan kedua keluarga, katering yang akan digunakan, susunan acara siraman dan pengajian....tapi ternyata oh ternyata.....semuanya belum fixed. Padahal acaranya tinggal 6 minggu lagi. Uuuuggghhhhh, what to do, what to do??!!!

Reinforcement dipanggil, segala macam kekuatan dihimpun untuk memberikan bantuan berupa apa saja (do'a dan tenaga). Bikin rapat keluarga dadakan dan main tunjuk aja anggota dan ketua panitia, hahahaha, ga banget deh!. Memang seharusnya ga begitu ya, seharusnya dari awal udah dipikirin langkah-langkah apa aja yang mau diambil dan siapa-siapa aja yang mau dilibatkan untuk membantu acara, but hey, nasi udah jadi bubur dan bukan waktunya untuk menyalahkan dan menggerutu. Yang pasti sih, pertama-tama harus melakukan cek ulang sama calon pengantin, apa aja yang sudah siap dan apa aja yang belum. Karena kadang yang terlupakan adalah hal yang kita pikir sepele, tapi ternyata penting banget.
Yang gw lakuin adalah minta info selengkapnya sama mereka, sudah sampai manakah persiapan mereka? So far sih memang sudah siap, tapi justru hal-hal yang akan dipersiapkan untuk kenyamanan dan kepentingan keluarga justru terlupakan (example: keluarga yang udah sepuh dan yang bawa anak-anak kecil harus dipikirkan juga).

Untuk acara yang diadakan dalam sehari, kalau ternyata waktu akad nikahnya berdekatan dengan resepsi, mungkin gak akan terlalu menjadi masalah. Tapi kalau calon pengantin memutuskan untuk mengadakan akad nikah berjauhan dengan waktu resepsi (dengan pertimbangan tersendiri tentunya) harus dipikirkan dimanakah para keluarga akan menunggu dan istirahat sejenak.

So, setelah minta informasi penuh (dan minta pertanggung jawaban penuh, yaaa mulai ngaco lagi kan), gw mulai menyusun sendiri hal-hal yang perlu disiapkan. Mulai dari ngebikin run down acara pengajian dan siraman, job desc khusus buat keluarga gw, mengatur jadwal antar jemput keluarga yang datang dari luar Jakarta serta bikin time line.

Intinya dari Time Line adalah kita bisa nge-track perjalanan kita udah sampai mana aja. Apa-apa aja yang harus kita lakuin sampai waktu yang ditentukan. Jadi dibuat secara garis besar, misalnya:

Sabtu, 3 Oktober 2009:
- Survey Ulang Ruangan di Gedung
- Survey Hotel untuk tempat transit keluarga

Minggu, 4 Oktober 2009:
- Fitting Seragam Keluarga
- Cek Catering

Kurang lebih seperti itu, dan dibuat secara garis besar aja, karena nanti akan ada break downnya lagi di tiap-tiap job desc-nya masing-masing orang.
Pretty hectic sih, mengingat bahwa gw ga diikut sertakan sejak awal pada persiapannya. Tapi yang penting saat ini adalah melupakan yang udah lewat dan melakukan semuanya secara baik dan benar hingga acaranya berjalan sukses.
Insya Allah semua berjalan lancar dan semua bisa menikmati acaranya.

XOXO

No comments: