Tuesday 12 January 2010

An Evening Conversation

Entah darimana datangnya, tiba2 hal itu muncul di suatu sore seperti saat ini. Dimulai pada saat salah seorang teman gw datang ke meja kantor gw dan duduk disebelah gw. Saat itu gw lagi online dengan seorang klien, konsentrasi gw sedikit terbagi karena kedatangannya, but I love her, she's a nice girl, jadi I didn't mind when she suddenly came up to my desk.

Dia datang dan menanyakan mengenai model kebaya yang sebaiknya ia gunakan untuk acara penikahan sahabatnya sekitar sebulan lagi, and well, dia bukan cewek yang "mungil", so memang agak sulit bagi dia memakai model kebaya yang aneh2. Dia memulainya dengan menunjukkan beberapa lembar kertas yang berisi gambar2 kebaya, ga terlalu jelas sih gambarnya, karena menggunakan warna hitam putih. Lalu gw dengan "bijaksana"nya mulai memberikan pertimbangan-pertimbangan yang masuk akal dan membahagiakan. (hahahaha, ga ada hubungannya). Lalu gw pun meneruskannya dengan memperlihatkan beberapa koleksi foto2 model kebaya yang gw punya di flash disk gw.

Ternyata banyak dari model kebaya itu yang dia suka, seharusnya sih gw biasa aja ya (secara kan bukan gw yang bikin tuh kebaya2), tapi tetap aja gw berasa gimanaaaa gitu dengan ekspresi dia yang bahagia. It's like dia udah menemukan apa yang dia cari selama ini. Setalah berdiskusi beberapa waktu, dia memutuskan model mana yang akan dia pakai, tapi kita semua harus menunggu beberapa saat sampai kebayanya jadi ( I promise I'll put the picture of the Kebaya).

Ga beberapa lama, datanglah teman2 yang lain! Kucluk..kucluk...kucluk (suara orang berjalan), alhasil mereka memenuhi cubicle gw dan berisiknya minta ampuuuuunnn!!!!.
Salah seorang teman gw menemukan brosur Wedding Organizer di lemari gw, dan dimulailah kehebohan! Bertanya-tanyalah mereka, apakah gw mau nikah, kapan gw mau nikah, dan sebagainya...dan sebagainya. Gw sih mengiyakan saja omongan mereka, biar mereka senang, hehehe. Itu juga gw anggap sebagai do'a juga. Amiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnn.

Akhirnya muncullah pembicaraan itu, temen gw bilang, nanti pas kita mau di paes (didandanin ala Jawa), periasnya akan nanya apakah kita masih perawan ato ga. Katanya, kalo uda ga perawan, si periasnya ga akan susah2 puasa buat kita. So, dia ga akan buang2 energi juga! Hehehe. Apa memang begitu? Bukannya si perias dan calon pengantinnya memang harus (atau diharuskan) puasa? Bukankah akhirnya nanti ketahuan dengan sendirinya apakah dia masih perawan atau tidak? Bukannya nanti terlihat dari apakah dia manglingin atau ga? Hehehehe. Sebenarnya ini bukan hal yang terlalu membuat ribet, hanya saja gw pengen tahu.
Bukan juga gw membedakan antara mereka yang masih "ting-ting" dengan yang sudah ga, hanya sekedar rasa penasaran. Grin.

No comments: