Wednesday, 31 October 2012

Freedom to choose

Adalah sebuah misteri untuk berada di dunia ini. Kita; sebagai makhluk-Nya yang mulia, yang diberikan hampir kesempurnaan diantara makhluk-makhluk-Nya yang lain, hanya bisa berusaha dan terus berdoa dan berpasrah setelah segalanya dilakukan. 

Dulu, seseorang pernah melontarkan pertanyaan kepada beberapa orang lainnya, mengenai manusia sebagai makhluk yang dianggap hampir sempurna. Saat itu konteksnya adalah sebuah pelajaran, sebuah diskusi antara pria dewasa dengan orang-orang dewasa lainnya. Ia bertanya kepada hadirin yang terduduk manis diantara jejeran kursi-kursi, beberapa diantaranya terkesan sudah lelah dengan pertanyaan yang tiada akhirnya dari sesi pertemuan ini. Beberapa lagi diantaranya berkutat dengan catatan kecil di depannya, entah ia mencatat jalannya diskusi atau hanya sekedar mencari kesibukan. Dan sebagian kecil duduk dengan antusiasnya, menunggu kejutan-kejutan manis keluar dari mulut si Pria di depan forum, yang menyebut dirinya Mr. C.

"Apa yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya?" tanya pria paruh baya tersebut. Rambutnya yang sudah memutih semua menjadikannya terlihat lebih tua dari umurnya yang hampir menginjak kepala 5. 

Manusia memiliki nafsu, begitu pula binatang. Manusia memiliki perasaan, begitu pula binatang, yang biasa disebut sebagai insting. Manusia memiliki akal, begitu pula dengan malaikat. 

Yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, adalah manusia memiliki freedom to choose. Manusia memiliki kemampuan untuk memilih, memiliki kebebasan untuk memilih apapun yang ada. 

Ada kebaikan, ada keburukan. Manusia bisa memilih yang mana yang ingin ia jalani. 
Disaat mereka tertimpa kemalangan, mereka mungkin tidak bisa menghindari hal tersebut terjadi pada mereka, tapi mereka bisa memilih reaksi apa yang ingin mereka tunjukkan dan solusi apa yang ingin mereka ambil. 

Life knocks us down more than once, that I am sure of. Adalah hak dan kewajiban kita untuk terus maju dan pantang mundur. Kita ga pernah tahu apa yang ada di depan sana dan menunggu kita. Kita ga pernah tahu kenapa kita harus melalui hal-hal yang sepertinya lebih berat dari yang dilalui oleh orang lain. Tapi kita ga sendirian kok. Masih banyak sahabat, teman-teman, dan terutama keluarga yang akan membantu kita. Kita punya kebebasan untuk meminta pertolongan, untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk untuk diri kita. Kita bisa saja diam di tempat dan mencari rasa kasihan dari orang lain, tapi itu bukanlah yang diinginkan Tuhan dari kita. 

Kita berhak memilih kebahagiaan daripada kesedihan!. Kita berhak bahagia. Kita semua berhak memilih untuk menjadi pemain utama di dalam kehidupan kita sendiri and stop act like we are the victims!

Setiap orang berhak atas kebahagiaan yang sama.
Kita punya pilihan untuk meminta bantuan dari siapapun, terutama kepada Tuhan dan diri kita sendiri. Dan kita, punya hak dan kewajiban untuk membantu diri kita sendiri.

This is the writings to end up Oktober 2012, I really hope that I able to open someone's heart and help them see the lights.

Love,
Me

No comments: