Wednesday 21 November 2012

Being me

A solid and quite room, a place where I keep most of my secrets......
Another day from thousands of my wandering moments.
Here I am.....

A little touch and some little "Hello" woke me from my quite moments of self meditating.
Kadang memang hanya dibutuhkan sedikit "sentilan" untuk membuat seseorang terjaga dari keheningan, meskipun keheningan itu begitu menghangatkan dan membuat seseorang bebas menjadi dirinya sendiri.

Setiap pertanyaan membutuhkan jawaban, or is it? Ketika yang aku inginkan memang hanyalah melayang diantara khayalan dan mimpi-mimpiku, tanpa ada seorang pun yang boleh datang dan mengusiknya. Atau ketika setiap detak rahasia hati ini kusimpan rapat sehingga milikku hanyalah menjadi milikku, bukan milik orang lain, bukan bahan perbincangan umum.

Menjadi aku, tidak serumit yang dipikirkan mereka.
Kadang suaraku terdengar lantang ketika aku berbisik.
Atau ketika aku duduk di sudut favorit sebuah cafe dengan laptop sederhana di pangkuanku, dan menuliskan milyaran kata yang kurangkai menjadi senandung harapan.

Menjadi aku, tidak menuntut kesempurnaan.
Aku bukanlah dia yang selalu berteman dengan tawa ketika pagi menyapa hingga malam menjelma.
Diantara deru tangisku terselip berjuta doa. Dan didalam perjalananku terlukis mimpi-mimpi yang menunggu untuk dijalani.
Namun kadang kegagalan datang menghampiri, menawarkan cara pandang berbeda akan wujudnya yang harus aku syukuri.

Menjadi aku, bagaikan mengulum tumpukan perbendaharaan kata.
Disaat kau menelusurinya, tidak ada yang menyangka bahwa perpaduan kata "berani" dan "biasa" menjadikan aku "berbeda". Atau ketika "clumsy" dan "moody" menjadikan aku "pemimpi".

Menjadi aku, sama seperti menjadi yang lainnya.
Mencoba segala cara untuk didengar dan menjadi bagian dari perubahan, namun aku tidak selalu ingin terlihat. Aku ingin menjalankan keinginanku dengan cara unikku.

Aku ingin memiliki segalanya; kadang untuk aku bagikan kepada yang lainnya, kadang ingin kusimpan sendiri.
Kadang aku ingin menyimpan sendiri detak cinta di dalam hati, atau siulan lagu renungan, atau sorak sorai kebahagiaan dari cita-cita yang tercapai, atau gumaman kekaguman dari mereka yang memuja. Tidak semua ingin kubagi.
Tapi di hati yang paling dalam, tempat kalbu bertindak semaunya....aku diminta untuk membagi setiap detik lara, asa, bahagia atau perasaan pura-pura. 

Menjadi aku, kadang serumit yang mereka pikirkan.
Aku kadang memahami jalan pikiranku sendiri, namun aku lebih sering tidak memahaminya.
Aku kadang mengerti keinginan hati, tapi aku lebih memilih untuk tidak menurutinya.
Karena ketika kau menuntut aku untuk memahamimu, aku tidak menuntut kau untuk memahamiku.

Dan inilah aku, di satu sisi aku adalah musim dinginmu, di sisi lainnya aku adalah musim panasmu.
Berdiam diri dan mengharu biru, sekaligus si hura-hura yang menghangatkan suasana.
Menjadi aku, mungkin sama seperti menjadi dirimu.
 

1 comment:

Sch­ön Fardina said...

Love this yaaa itu eloo dan mungkin gue.. merasa terwakili membacanya.